Fungsi dan Contoh Rumus STDEVA Pada Excel

Rumus STDEVA pada Excel berguna untuk menghitung deviasi standar dari kumpulan data, memperkirakan sebaran data relatif terhadap rata-rata. Contoh penggunaannya dapat ditemukan dalam analisis statistik atau keuangan bagi pemrosesan data yang akurat.

Penjelasan Rumus STDEVA Pada Excel

Rumus STDEVA pada Excel merupakan salah satu fungsi statistik yang digunakan untuk menghitung standar deviasi dari sekelompok data dalam sebuah rentang sel. Standar deviasi adalah ukuran sebaran data dari rata-rata, yang berguna dalam menganalisis seberapa jauh data berbeda dari nilai tengah.

Dalam rumus STDEVA, Excel akan menghitung standar deviasi sampel dari sekumpulan data yang disediakan, termasuk angka dan teks. Perbedaan antara STDEV dan STDEVA terletak pada perlakuan terhadap nilai kosong atau sel yang berisi teks. Rumus STDEVA akan mengabaikan cell yang kosong atau sel dengan teks.

Sebagai contoh, jika kita memiliki kumpulan data angka dalam rentang sel A1:A5, kita bisa menggunakan rumus =STDEVA(A1:A5) untuk menghitung standar deviasi dari data tersebut secara otomatis tanpa perlu menghapus nilai kosong atau teks.

Cara Menggunakan Rumus STDEVA

Cara Menggunakan Rumus STDEVA

Untuk memahami cara menggunakan rumus STDEVA pada Excel, Anda perlu mengikuti langkah-langkah berikut dengan cermat:

  1. Buka Microsoft Excel dan buatlah spreadsheet atau lembar kerja baru di mana Anda ingin menghitung deviasi standar data.
  2. Siapkan data yang akan digunakan untuk perhitungan deviasi standar. Pastikan data sudah terorganisir dengan baik pada kolom atau baris yang tepat.
  3. Tentukan sel untuk hasil. Pilih sel di mana Anda ingin hasil deviasi standar ditampilkan.
  4. Ketikkan rumus STDEVA. Ketikkan fungsi =STDEVA( set_of_numbers ) di dalam sel yang telah Anda pilih. Gantilah set_of_numbers dengan rentang data yang ingin Anda hitung deviasi standarnya.
  5. Tekan Enter. Setelah memasukkan rumus, tekan tombol Enter untuk melihat hasil perhitungan deviasi standar.
  6. Periksa hasil. Pastikan hasil deviasi standar yang muncul sesuai dengan data yang dimasukkan dan sesuai dengan yang Anda harapkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan dapat dengan mudah menggunakan rumus STDEVA pada Excel untuk menghitung deviasi standar data-data Anda.

Contoh Rumus STDEVA

Ketika bekerja dengan data dalam aplikasi spreadsheet seperti Excel, fungsi STDEVA (Standard Deviation for a Sample) digunakan untuk menghitung deviasi standar dari sekelompok data. Deviasi standar ini memberikan informasi tentang sebaran data dari rata-rata. Berikut adalah dua contoh penggunaan rumus STDEVA di Excel:

  1. Contoh 1:

    Seorang mahasiswa ingin mengetahui deviasi standar dari nilai ujian matematika. Data yang dimiliki adalah nilai-nilai berikut: 70, 75, 80, 85, dan 90.

    Untuk menghitung deviasi standar, mahasiswa dapat menggunakan rumus =STDEVA(A1:A5) di Excel, di mana A1 hingga A5 merupakan rentang sel yang berisi nilai-nilai ujian. Setelah dihitung, hasilnya adalah deviasi standar dari data tersebut.

  2. Contoh 2:

    Seorang analis keuangan perusahaan ingin mengevaluasi volatilitas harga saham selama lima hari terakhir. Data harian harga saham dalam persentase adalah: 2.5%, -1.8%, 3.2%, -0.5%, dan 1.9%.

    Dengan rumus =STDEVA(A1:A5) di Excel, di mana A1 hingga A5 adalah rentang sel yang berisi persentase perubahan harga saham, analis dapat menghitung deviasi standar dari data tersebut untuk mengetahui tingkat volatilitas harga saham.

Kesimpulan

Dengan menggunakan rumus STDEVA di Excel, pengguna dapat dengan mudah menghitung deviasi standar pada kumpulan data untuk analisis yang lebih akurat.

Tinggalkan komentar